catatan 3: Angka 13 dalam Perspektif Islam ..

17 November 2010


“Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat .. “ sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi manfaat kepada orang lain !!!
Menjumpai berbagi fenomena mengenai angka 13, mendorong  rasa penasaran saya untuk mencari tahu tentang keganjilan itu. 


Banyak kita jumpai fenomena-fenomena ganjil mengenai angka 13. Seperti kalau kita naik pesawat, kita tidak akan pernah menemui kursi bernomor 13, atau sebuah gedung tinggi yang tidak meliliki lantai 13. Aneh memang, kenapa dengan angka 13?

Beberapa pendapat yang saya dengar, ada yang mengatakan kalau angka 13 itu adalah angka sial, angka setan, atau berbagai penafsiran seperti itu. Yang pada intinya angka 13 adalah sebuah simbol ketidakberuntungan. Benarkah itu?

Sebenarnya ,kepecayaan tahayul dan aneka mitos mengenai angka 13 berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.
Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).
Kaum Kabbalis sangat mengagungkan angka 13, selain tentu saja angka-angka lainnya seperti angka 11 dan 666. Angka ini dipakai dalam berbagai ritual setan mereka. Bahkan simbol Baphomet atau Kepala Kambing Mendez (Mendez Goat) pun dihiasi simbol 13. Itulah sebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial karena menjadi bagian utama dari ritual setan.
Fenomena tentang kepercayaan seperti ini terjadi diberbagai belahan dunia, termasuk diIndonesia. 

Miris memang, Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk muslim terbesar didunia, percaya akan hal-hal seperti ini. Hal-hal yang jauh dari ajaran islam. Karena memang tidak seharusnya kita seorang muslim mengikuti kepercayaan aneh yang bahkan berasal dari bangsa yahudi, kaum zionis laknatullah. Masya Allah.


Sebagai seorang muslim tidak sepantasnya kita percaya pada hal-hal seperti itu. Karena hal itu merupakan salah satu perbuatan syirik, atau lebih tepatnya disebut thiyarah.
Apa itu thiyarah? Thiyarah merupan suatu keyakinan bahwa makhluk yang lemah itu punya pengaruh dalam takdir yang telah Allah tentukan. Dan nabi Muhammad S.A.W menetapkannya sebagai kesyirikan.
Para ulama ahli sunnah dengan mengingatkan dengan keras bahaya thiyarah. Karena thiyarah adalah penyimpangan dari keyakinan yang benar bahwa tidak ada yang bisa mendatangkan manfaat dan kebaikan melainkan Allah.
Jadi thiyarah adalah keyakinan yang tidak benar dan tidak punya pengaruh apapun. Allahlah satu-satunya yang mengatur alam semesta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya dan tidak ada anggapan sial karena suatu hal” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Jadi, menurut pendapat saya, tidak ada yang namanya angka sial, atau benda semacam itu. Semua itu hanya akal-akalan orang barat, orang yahudi, dan musuh-musuh umat islam yang lain agar umat islam keluar dari ajaran-ajaran islam. Nauzubillahiminzalik. 



Terakhir,saya ingin menyampaikan selamat Hari Raya Idul Adha .. Muhun maaf lahir batin !!



catatan 2: Hidup Itu Emank Indah,.,.


Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?
Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah  .. ^^v

Catatan 1: mahasiswa tahun akhir..

14 November 2010



Kuliah sebagai mahasiswa pada program dual-degree terlihatnya akan sangat menguntungkan bagi saya. Selain nantinya saya akan mendapat dua gelar, program ini juga menyediakan banyak fasilitas yang tidak akan saya dapati bila menjadi mahasiswa biasa. Dan ini adalah tahun terakhir saya ..
Menapaki tahun-tahun akhir kuliah memang menyenangkan , tapi sekaligus menyedihkan. Senang memang karena sebentar lagi saya akan mengakhiri bangku perkuliahan yang selama ini terasa sangat melelahkan. Akan tetapi proses menuju akhirnya tersebut yang saya kira akan sangat menyedihkan. Tuntutan skripsi sebagai tugas akhir saya sebagai mahasiswa, sampai masalah magang yang nasibnya masih terombang-ambing sampai sekarang.
Menyikapi dua masalah yang saya sebut sebagai titik menyedihkan tadi, seharusnya saya tidak diambil pusing dan dapat menyelesaikan kesemuanya itu dengan lancar. Hanya dibutuhkan konsistensi dan sedikit kerja keras akan itu, seperti apa yang dituliskan pada papan meja belajar roommate saya “man jadda wa jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Ya, saya harus yakin, yakin usaha sampai … 

Start from The Beginning!!!

11 November 2010

 

“Begin at the beginning and go on till you come to the end: then stop” 


Ketika perlahan kita akan memasuki suatu keadaan yang baru, ada suatu ketakutan berkecamuk dalam diri. "Mampukah saya memulainya?" Itulah pertanyaan mendasar yang akan menggoyahkan keyakinan kita. Hanya ada dua pilihan di depan kita: mencoba memulainya atau mundur-dan berarti kita menyerah.
Padahal, kita tidak akan pernah tahu seberapa besar potensi yang kita miliki jika tidak berani untuk memulai. Jika diibaratkan hidup adalah sebuah per, kita tidak akan pernah tahu sepanjang apa per itu dapat ditarik jika Anda tidak pernah mencoba atau takut untuk menariknya.

Maka mulailah! Atasi rasa takut kita karena itu adalah hal yang wajar. Bahkan, kita telah berada di jalan yang tepat. Mengapa? Karena, apa yang akan kita mulai itu sangat berharga bagi diri kita.,,,

Begitupun bagi saya yang mencoba menulis , yang mencoba berkarya, yang mencoba mengaktualisasikan diri dalam lahan yang kita sebut blog ini,.,.

moga2 nantinya tulisan2 yang saya buat bisa bermanfaat sedikit banyaknya bagi para pembaca,.,.

Salam pemuda-pemudi indonesia,.,.^o^/